KEDATANGAN istri Bupati Bangkalan, Zaenab Zuraidah Latif, SE ke Rumah Pengrajin Batik Tanjung Bumi, Desa Paseseh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan baru-baru ini membuat para pengrajin batik meneteskan air mata.
Mereka merasa terharu dan bahagia, pasalnya Zaezura, sapaan akrab Zaenab Zuraidah, mengunjungi mereka tanpa memberikan informasi.
Terlebih saat menyambangi Rumah Batik Tresna Art di Jl. KH. Moh Kholil XII/29 Bangkalan, Zaezura terlihat iba saat melihat dua orang ibu yang sedang membatik. Salah satunya Sofiyah (43), pengrajin satu ini mencuri perhatian Zaezura.
Ia pengrajin berkebutuhan khusus yang tidak memiliki tangan kanan sejak kecil, akan tetapi kekurangan itu tak membuatnya berkecil hati. Sofiyah menyentuh Zaezura dengan karya yang dihasilkan dalam proses membatik.
Satunya lagi Sutiyah (59). Dengan karyanya, meski di usia paruh baya, ia tetap semangat dalam melestarikan budaya Batik Tulis. Zaezura terlihat berinteraksi aktif kepada kedua pengrajin tersebut.
Keduanya juga berharap Zaezura bisa berkunjung silaturahim ke rumah pengrajin di Desa Paseseh, Kecamatan Tanjung Bumi yang terletak di ujung utara Kabupaten Bangkalan dan Zaenab berjanji akan menepati permintaan mereka.
Tak hanya itu, Zaezura juga menyempatkan singgah ke Zulpah Batik (pengusaha/pengrajin) yang juga pemilik Qurrotul Muhajjalah Alim. Di sini Zaezura melihat langsung tahapan proses membatik yang ternyata tidak mudah dan butuh proses yang sangat lama.
“Maka jikalau batik itu mahal wajar, sesuai dengan kualitas dan tingkat kerumitan membuatnya, maka jangan ditawar yaaa kalau beli batik,” ujar Zaezura.
Untuk itu Zaezura mengajak semua pihak di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Bangkalan peduli akan batik. “Mari kita sama-sama melestarikan budaya Batik Tulis Bangkalan, berkarya, berdaya, berbudaya, berkesenian dengan hati bahagia untuk menumbuhkan UMKM, tentunya tanpa menggunakan Narkoba,” ajak Zaenab seraya menyisipkan pesan anti narkoba. WAID – BANGKALAN