ZONAPUBLIK.COM BOGOR – Jembatan Ciherang Pentas yang berada di desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor untuk sementara ditutup untuk semua kegiatan yang lalu lointas. Jembatan yang membentang di atas sungai Ciheras yang disebut roboh ini karena tiang peyangga jembatan ambruk tergerus derasnya air sungai. Akibat ditutupnya jembatan yang menghubungkan antara desa Ciherang dan desa disebelahnya, warga terpaksa menggunakan jalur alternatif yang cukup jauh.
Menurut beberapa saksi ambrolnya tiang peyangga jembatan yang khusus untuk lalu lintas pejalan kaki dan motor ini terjadi sekitar pukul 08.00 pagi. Hujan yang turun cukup dalam dua terakhir ini membuat debit udara meluap dan menghantam tiang peyangga jembatan yang kondisinya memang sudah keropos karena dimakan usia.
Oleh warga kejadian tersebut langsung dilaporkan ke pemerintah desa. Karena jembatan sangat mengkawatirkan keselamatan pengguna jalan, maka Muspika Kecamatan Dramaga menutup jembatan tersebut, untuk selanjutnya akan dilakukan pembangunan jembatan baru.
“Beberapa hari hujan turun cukup deras dengan intensitas tinggi mas. Akhirnya volume air sungai yang terus meningkat menghamtam tiang peyangga jembatan yang memang sudah dalam kondisi keropos, hingga miring dan roboh. Beruntung kejadian tersebut pagi hari dan diketahui warga, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa, ”ujar Enjah ketua Rw setempat.

Camat Dramaga Drs Ivan Pramudia didampingi Kapolsek Dramaga AKP Sudarsono dan Babinsa Serka Jejen , yang langsung melakukan sidak dilokasi, mengatakan jembatan tersebut memang sudah diusulkan untuk direnovasi karena sudah terlalu tua dan tidak layak untuk dilalui. Dirinya berjanji akan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Bupati untuk segera dibangunkan jembatan baru, agar roda perekonomian dan lalu lintas kembali normal.
“Jembatan jembatan tersebut sudah masuk dalam daftar jembatan yang akan dibangun. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk itu. Dengan adanya kejadian ini maka proses pembangunan jembatan bisa dipercepat ”, ujar camat Dramaga Drs Ivan Pramudia.
Jembatan Ciherang dengan panjang sekaitar 30 meter dan lebar 1,5 meter tergolong jembatan tua yang sudah saatnya direnovasi. Jembatan yang hanya dapat dilalaui oleh kendaraan sepeda motor dan pejalan kaki sangat penting keberadaanya karena merupakan jalan pintas untuk menuju ibu kota kecamatan. Dengan ditutupnya jembatan tersebut, kini disediakan warga menggunakan jalur lain yang jaraknya cukup jauh.
Diperkirakan perbaikan jembatan akan menghabiskan beaya sekitar ratusan jutaan rupiah. Jika dana yang dianggarkan Pemda tidak mencukupi maka, masyarakat lokal siap melakukan gotong royong dan mengumpulkan dana swadaya guna membangun jembatan tersebut. Bahkan menurut salah satu tokoh masyarakat, hasil swadaya warga saat ini sudah mencapai jumlah sekitar Rp 300 juta.
“Jika memang Pemda akan segera membangun jembatan, seperti yang dikatakan pak Camat, masyarakat sangat berterima kasih. Namun jika memang Pemda belum menganggarkan untuk perbaikan jembatan, maka kami siap melakukan kegiatan royong dan mengumpulkan dana dengan swadaya. Kami ingin jembatan ini cepat dibangun agar kegiatan warga tidak terganggu ”, tegas salah satu tokoh masyarakat setempat. (Eri.zp)