SALUT, masa pandemi Corona (Covid-19) tak menyurutkan langkah seorang Zaenab Zuraidah Latif untuk mengadakan giat dialogis menyampaikan pesan dan imbauan khususnya kepada para “Genre” tentang pemahaman anak stunting dan gizi buruk serta ibu hamil berisiko tinggi, khususnya kepada mereka yang tidak mampu.
“Dalam keadaan pandemi Covid-19 saat ini, saya sarankan untuk sering memberikan minuman segar, terutama para ibu harus bisa kembali punya kepercayaan diri dan jangan patah semangat. Yakinlah Covid-19 ini akan segera usai, perekonomian kembali pulih dan yang tak bekerja kembali kerja,” kata Zaenab dalam giat dialogis yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan TP PKK Kabupaten Bangkalan di Puskesmas Kecamatan Tanah Merah, Senin (27/4/20).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ibu Sekda Hj. Eny Chaerina Ishak Sudibyo, Kapolsek Tanah Merah AKP Nur Achmad, S.Pd, Danramil Tanah Merah Kapten Kav Handri Tjajo, Camat Tanah Merah Drs. Salman Hidayat dan Kepala Puskemas Tanah Merah Mohammad Syukron.
Pada kesempatan tersebut Istri Bupati Bangkalan R. A. Latif Imron ini juga mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Bangkalan untuk kembali mencintai alam dan berprilaku hidup bersih sehat.
“Untuk menciptakan anak agar tidak terjadi stunting dan tidak gizi buruk kita harus sehat. Kenapa saya ajak anak-anak genre, agar seluruh warga dan anak-anak muda semakin berpikiran ke depan untuk menata hidupnya lebih baik,” ujarnya.
“Oleh karena itu, saat ini yang muda yang berencana. Semakin kita usia muda, semakin kita mempunyai rancangan ke depan semakin kita indah hidupnya ke depan,” tambahnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Bangkalan ini juga mengingatkan para ibu bahwa generasi bangsa selanjutnya, yakni anak-anak yang sumber dayanya bagus dan berkarakter emas nantinya di masa mendatang, jangan sampai ada yang dicubit dan dipukul.
“Semakin kita pukul anak, mereka akan semakin berani dan kebal, karena jika ini dilakukan terus menerus, anak kita akan melakukan hal yang sama di masa mendatang. Kembalikan hak anak, hak untuk bermain, hidup dan disayangi,” ucap Zaenab.
Sementara kepada anak genre yang belum menikah, Zaenab berpesan agar bisa mengendalikan, memanaje, dan kontrol emosi serta menyayangi orang sekitar.
“Syukuri setiap waktu yang kita punya. Anda tidak akan tahu kalu mereka bisa jadi menteri, jandan dipukul, dicubit dan dicaci,” pesan Zaenab. Ed – JATIM