ZONAPUBLIK.COM – KLATEN– Sebuah terowongan tua yang diperkirakan berumur ratusan tahun ditemukan warga di dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten Jawa Tengah. Terowongan yang diperkirakan memiliki panjang hampir satu kilo tersebut diduga kuat bangunan kuno peninggalan pemerintahan VOC colonial Belanda. Hal tersebut dikuatkan dengan catatan sejarah Klaten, dimana dulu daeraha tersebut berdiri pabrik gula yang besar.
Penemuan gua peninggalan kolonial Belanda sendiri sebenarnya sudah terjadi sejak November 2019 lalu. Namun demi keselamatan warga dan orang yang ingin masuk kedalam terowongan, penemuan ini baru dibuka untuk umum awal Januari, setelah tim observasi menyatakan terowongan aman untuk dikunjungi atau dimasuki warga.
Terowongan yang berusia ratusan tahun itu, kali pertama ditemukan, Danang Hari Budiantoro(53) warga setempat pada 25 November 2019 lalu. Setelah melihat keberadaan gua yang persis ada di bawah rumah dirinya dan tetangga laainnya, dirinya langsung memberi tahu warga. Setelah ditelusuri dari atas ternyata mulut gua persis berada di pinggir sungai Pusur Dukuh Cokro Kembang.
Menurut Danang sebelum dibuka, warga secara bergotong royong melakukan kerja bakti hingga berbulan-bulan untuk membersihkan terowongan tersebut. Karena selain kotor dan menyeramkan warga khawatir kondisi terowongan ada yang rapuh atau rusak serta banyak hewan liar seperti ulat ataiu lainnya. Maka dengan alat seadanya dibantu oleh beberapa tenaga yang ahli dibidangya, warga melakukan gotong royong.

“Kami bersama warga lainnya mencoba membersihkan dan mengeruk lumpur didalam goa dengan alat seadanya. Berbagai peralatan kita siapakan ,seperti, golok, senter, gas, pewangi serta menyewa tiga pawang ular, Hasilnya gua cukup aman untuk dimasuki dan tidak ada hewan buas seperti ular, yang ada hanya ratusan kelelawar”, lanjutnya.
Dari hasil penelitian sementara, diperkirakan panjang terowongan 800 meter. Dan karena berbagaai kendala dan factor keamanan yang baru diabuka hanya sepanjang 90 meter. Ketebalan dinding terowongan diperkirakan sekitar 1 meter , termasuk dinding langit-langit sekitar 1 meter. Kondisi terowongan memiliki cabang dan berbelok. Sedang tinggi dan lebar terowongan sekitar 3 meter.
Dari berbagai keterengan dan nara sumber, konon dulu di Klaten sedikitnya ada 4 pabrik gula, seperti PG, Gondang Baru, di Gondang, PG, Ceper Baru di Ceper, PG Karanganom di Karanganom dan di Dukuh Cokro Kembang Tulung. Dimana semua pabrik gula tersebut semuanya dikuasai kolonial Belanda. Sehingga kemungkinan besar terowongan tersebut merupakan bangger atau jalan bawah tanah. Karena jika dilihat dari bentuk dan strukturnya, bangunan gua terbuat rapi dari bata merah ukuran besar yang sangat kuat.(tev)