ZONAPUBLIC.COM KLATEN – Ratusan personil TNI,BPBD,Tim SAR,PMI serta relawan menggelar simulasi kebencanaan erupsi Merapi. Kegiatan ini dilakukan karena akhir-akhir ini gunung teraktif didunia itu sering mengalami erupsi walau masih dalam intensitas rendah. Namun demikian kesiap siagan terus ditingkatkan mengingat Gunung Merapi yang berada di perbatasan 4 kabupaten ini memiliki “keanehan” yang sulit ditebak.
“ Kami dari TNI bekerja sama dengan semua unsur yang ada baik Polri, BPBD, PMI, Relawan serta masyarakat terus melakukan evaluasi dan kesiap siagaan dalam hal kebencanaan. Simulasi yang kita lakukan saat ini adalah bagian dari kesiapan kita untuk menghadapi kebencanaan, khususnya jika terjadi erupsi Merapi. Karena kita semua tahu gunung Merapi ini memiliki “keistimewaan” lain dari pada yang lainnya”, demikian ditegaskan Letkol Inf Hari Sandra Kasi Ops Korem 074 Warastama Surakarta Jawa Tengah, usai mengikuti langsung simulasi yang digelar di lapangan desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan Klaten.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini semua kegiatan tampak diperagakan, mulai dari adegan penjemputan korban erupsi merapi disekitar Gunung, proses evakuasi hingga pada kegiatan pemberian pertolongan pada para korban bencana. Mulai dari luka ringan hingga pertolongan yang harus mendapatkan rujukan kerumah sakit besar.
Dalam kegiatan ini tim gabungan tidak hanya melibatkan para personil sebagai obyek korban, namun juga menyertakan masyarakat umum, baik para ibu, orang tua, balita serta anak-anak. Sehingga petugas simulasi benar-benar dapat menjiwai dan melakukan peran yang dilakukan seolah olah benar-benar terjadi bencana Merapi.
Selain melibatkan semua elemen yang ada pada simulasi ini hampir semua sarana penunjang juga ditampilkan. Mulai dari pendirian barak- barak pengungsi, barak untuk kegiatan rumah sakit darurat, dapur umum, perlengkapan kesehataan mulai dari tandu, ambulance dan lainnya.
Akhir- akhir ini Gunung Merapi memang sering mengalami erupsi mulai dari tingkat rendah hingga sedang. Namun demikian status Merapi masih dalam level waspada II. Pemerintah belum menaikkan status Merapi, karena memang belum ada gejala akan terjadi erupsi besar. Namun demikian aparat dan masyarakat Klaten terus waspada karena Merapi memiliki sifat yang unik dan sulit diduga. Sehingga ada istilah “Merapi tak pernah Ingkar Janji”.(jerro)