Bangka Tengah. Zonapublik.com Masyarakat di Bangka Belitung (Babel) memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Adalah Ruwahan, atau sedekah ruwah yang merupakan habis upacara penyambutan kedatangan bulan suci Ramadan.
Ruwahan dilakukan pada pertengahan bulan Sya’ban. Pada bulan tersebut masyarakat biasanya melakukan acara bersih kubur dan ziarah ke kuburan keluarga masing-masing.
Selasa /30/3/2021
Sementara, memasuki pekan pertengahan bulan Sya’ban masyarakat Bangka dan sekitarnya melaksanakan acara sedekah ruah dengan menyiapkan makanan seperti nasi beserta lauk pauk gulai ayam, ikan, atau daging sapi, kue, dan buah-buahan.
Beragam makanan tersebut disiapkan oleh masyarakat setempat. Pelaksanaannya pun dilakukan di masjid- atau tempat perkumpulan ( gedung serba guna ) yang dihadiri oleh lapisan elemen masyarakat seperti tokoh masyarakat, ulama, ustadz, karyawan, pejabat, aparat, dan warga.
Tradisi ruwahan ini dilakukan di hampir di setiap wilayah di Bangka Belitung, seperti yang dilakukan oleh warga Desa nibung kecamatan Koba bertempat di gedung serba guna Agus Salim desa nibung kecamatan Koba Bangka Tengah
Saat ditemui di balai Desa nibung Edi Ariyanto yang biasa di panggil riyan mengatakan, dalam ruwahan kirim doa dilakukan pada bulan ruwah (bulan Sya’ban) dalam menyambut bulan suci Ramadan, bentuk kemanfaatan yang dapat adalah diberikan oleh orang yang masih hidup kepada orang yang sudah meninggal dunia adalah melalui doa.
“Jadi mari kita kirim doa, kita doakan keluarga, saudara, kerabat, sahabat yang telah meninggal dunia semoga amal ibadah yang pernah dilakukan di dunia diterima disisi Allah SWT,” ujarnya saat acara di gedung serba guna Agus Salim Desa nibung koba Selasa (29/1/2021).
Bentuk kirim doa ini dengan membaca ayat-ayat suci Alquran, surah yasin sebanyak tiga kali, tahlilan, kemudian dilanjutkan dengan doa-doa keselamatan, dan keberkahan untuk masyarakat.
Setelah selesai acara kegiatan, barulah masyarakat bersama-sama duduk dengan tertib dan hikmat untuk menyantap hidangan yang telah diBawa dari rumah masing masing untuk dihidangkan untuk dimakan / bersantap bersama sama disantap bersama warga
Acara ruwahan kerap terjadi dengan moment yang begitu ramai, masjid dan gedung serba guna dipenuhi dan dimakmurkan oleh warga sekitar, tokoh masyarakat, serta suara anak-anak kecil yang semakin membuat suasana kebersamaan dan kehangatan warga Desa nibung khususnya yang terjalin begitu hangat dan hikmat.
Untuk diketahui tradisi kebudayaan ini setiap tahun dilakukan oleh masyarakat Bangka Belitung, sebab merupakan bentuk penghormatan terhadap arwah orang yang sudah meninggal dan merupakan tradisi turun menurun. Ruah berarti arwah jadi ruwahan berarti bulan mengenang dan mengirim doa kepada arwah yang telah meninggal dunia pada nisfu sa’ban. Pungkas riyan
Puskominfo Indonesia
Editor : Ramon